Rabu, 31 Oktober 2018

SMP-SD SANTO MATKUS - CILILITAN, ADAKAN PENUTUPAN DEVOSI MARIA

31 Oktober 2018.
     Dalam tradisi Gereja Katholik, bulan Mei dan Oktober didedikasikan sebagai bulan Maria. Bulan Oktober lebih dominan kebaktian yang bersifat "internal" membangun sikap doa yang khusuk dengan berdoa Rosario (Bunda Maria ditetapkan sebagai Ratu Rosari 7 Oktober). 
   Beranjak dari situlah, SMP Santo Markus - Cililitan Jakarta Timur, bersinergi dengan SD Santo Markus, menutup bulan Oktober pada tangal 31 Oktober 2018 dengan melakukan prosesi Bunda Maria dengan cara mendaraskan doa Salam Maria dan puji-pujian berupa lagu Maria. Adapun rangkaian prosesi penutupan bulan Maria ini diselenggarakan di Sekolah Santo Markus - Cililitan, dimana setiap peristiwa Rosario dilakukan di pos - pos yang telah ditentukan. 
     Doa pembukan dan peristiwa Mulia pertama, diadakan di taman edukasi Santo Markus, selanjutnya, Panji Maria diusung ke pos 2 (Kantin), berlanjut ke pos 3 (parkiran), seterusnya ke pos 4 (depan Gereja Robertus) dan berakhir di Gua Maria Gereja Ribertus - Cililitan.
    Disetiap pos, umat mendaraskan 1 peristiwa Mulia Rosario, yang dipimpin oleh penjaga pos masing-masing. Khusuk, sakral, dan keagungan mewarnai rangkaian prosesi Panji Bunda Maria. Prosesi ini melibatkan sekitar dua ratus lebih umat yakni siswa/i SMP, SD kelas 6, para guru SMP dan SD Santo Markus, serta beberapa orang tua murid. Kali ini, prosesi diwarnai dengan nuansa Jawa.       Kesakralan memuncak, ketika Panji Bunda Maria memasuki pos 5, dimana Panji Maria disambut masuk ke Gua Maria menggunakan tarian Jawa. Pendarasan Rosario diakhiri dengan renungan singkat dari Romo Alex, SJ. (penulis: NN/photo: R. Mulia).

Peristiwa 1 (Taman Edukasi)
Peristiwa 1 (Taman Edukasi)



Peristiwa 1 (Taman Edukasi)

Peristiwa 1 (Taman Edukasi)

Peristiwa 1 (Taman Edukasi)

Peristiwa 2 (Kantin)

Peristiwa 3 (Parkiran)

Peristiwa 3 (Parkiran)

Panji Bunda Diusung ke Pos 4

Peristiwa 4: Depan Gereja Robertus

Peristiwa 4: Dwpan Gereja Robertus

Panji Maria dijemput dengan tarian Jàwa

Panji Maria dijemput dengan tarian Jawa

Panji Maria dijemput dengan tarian Jawa

Peristiwa 5: Gua Maria

Peristiwa 5: Gua Maria

Renungan oleh Romo Alex, SJ

Ucapan terima kasih dari Kepala SMP Santo Markus

Renungan oleh Romo Alex, SJ


Jumat, 26 Oktober 2018

YAYASAN PENDIDIKAN SANTO MARKUS GELAR LOMBA HPS 2018

 Ratusan orang tua dan siswa tumpah ruah memadati parkiran Sekolah Santo Markus Cililitan yang beralamatkan Jln. Kelapa Gading III, Cililitan-Kramatjati, guna mengadakan lomba masak. Kegiatan lomba ini melibatkan orang tua TK, SD, SMP Santo Markus-Cililitan. Perlombaan terjadi pada, Jumat 26 Oktober 2018, dimaksud untuk memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) tahun 2018. Adapun bahan perlombaan menggunakan bahan makanan lokal seperti ubi, singkong, jagung, kentang, dan pisang. Bahan-bahan makanan tersebut diolah sedemikan rupa oleh para orang tua dengan berbagai kreatifitas dan masakan yang bervariasi sehingga menghasilkan sajian yang menarik dan enak dipandang mata. Setelah melakukan penilaian oleh tim juri dari Yayasan Santo Markus dan perwakilan guru TK, SD, SMP Santo Markus, maka olahan makanan tersebut siap dihidangkan dan dicicipi oleh para orang tua dan siswa/i TK, SD dan SMP. Yang menarik adalah hidangan tersebut, dibawa oleh orang tua ke dalam kelas, dan siap disantap bersama anak dan wali kelas. "Selain memperingati HPS, kegiatan seperti ini menimbulkan rasa kesatuan dan mempererat rasa persaudaraan yang meliputi semua stakeholder Yayasan Pendidikan Santo Markus. Ini merupakan wujud syukur talenta orang tua yang ditularkan melalui masakan yang disantap bersama. Saya menyatakan apresiasi yang luar biasa kepada semua orang tua TK, SD dan SMP yang sangat antusias dalam kegiatan ini", tutur Dra. Ina Caecilia, M.Pd, Kepala SMP Santo Markus. Dipihak lain, beberapa orang tua memberikan apresiasi atas kegiatan yang diadakan oleh Yayasan Pendidikan Santo Markus. Lulu Sitanggang, orang tua dari salah satu siswa SD dan SMP Santo Markus, menuturkan bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini perlu ditingkatkan dan melibatkan orang tua. "Kami tunggu kegiatan-kegiatan berikutnya ya bapa/ibu guru", tandas Lulu Sitanggang saat mengakhiri lomba HPS.
"Dalam Kebhinekaan, Pangan Mempersatukan". NN, photo: NN















































































"BERSAMA BERUBAH UNTUK BERBUAH"